Pantas saja Lamaran Pria India Ditolak, Gadis Wajo Sudah Dilamar Imam Masjid, Uang Panainya Rp 50 Juta

WAJO-SULSEL, PalembangSatu – Seorang pria warga India, Asib Ali Bhore (32), terbang jauh-jauh ke Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk melamar gadis pujaan hatinya bernama Syarifah Herunnisa.

Malang, lamaran Asib Ali Bhore ditolak karena kekasihnya sudah dijodohkan dengan pria asal Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Asib Ali Bhore datang ke Wajo pada Jumat, 17 Februari 2023 lalu pukul 03.00 Wita.

Setelah lamarannya ditolak, Asib Ali Bhore langsung ke Polres Wajo untuk meminta dimediasi soal lamarannya ke Syarifah Herunnisa.

Syarifah Herunnisa yang tinggal di Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, itu ternyata sudah dilamar pria yang telah dijodohkan oleh orang tuanya.

Curhatan pria India Asib Ali Bhore terbang jauh-jauh dari negaranya ke Indonesia untuk menikahi gadis pujaannya, Syarifah Herunnisa di Wajo menjadi sorotan di media sosial.

Namun, lamaran Asib Ali Bhore ditolak.

Setiba di Makassar, Asib Ali Bhore menyewa mobil untuk menuju Wajo dengan membawa beberapa seserahan.

Namun, lamaran Asib Ali Bhore ditolak karena Nisa sudah dilamar oleh pria lain.

Kasat Intelkam Polres Wajo, AKP Amdia mengatakan sempat mempertemukan kedua belah pihak di Mapolres Wajo untuk menghindari keributan.

“Keduanya sudah kami pertemukan dan memang tidak ada restu dari keluarga perempuan,” jelasnya, Sabtu (18/2/23), dikutip dari TribunTimur.com.

AKP Amdia juga telah meminta Asib Ali Bhore kembali ke negaranya karena pihak keluarga telah menolak lamaran.

“Setelah dipertemukan, Ali langsung kembali ke Makassar dan langsung Bandara Hasanuddin menggunakan mobil yang ia carter,” tandasnya.

Diperkirakan Asib Ali Bhore mengeluarkan biaya sekitar Rp 52 juta untuk terbang dari India dan pergi menuju rumah Nisa di Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Asib Ali Bhore juga mengaku telah memberikan uang Rp 9 juta kepada Nisa untuk lamaran.

Klarifikasi Nisa

Syarifah Haerunnisa (25), perempuan warga Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), angkat bicara soal hubungannya dengan pria warga negara India, Asib Ali Bhore (32). Melalui rekaman suara, perempuan yang akrab disapa Nisa itu mengatakan, dia tak pernah meminta uang kepada Ali.

“Saya tidak pernah minta, dia sendiri yang kirim uang,” kata Nisa, dikutip dari Tribun-Timur.com, Selasa (21/2/2023). Dia menjelaskan, Ali mengiriminya uang sebesar Rp 9 juta agar Nisa bisa mengganti ponselnya yang rusak dengan yang baru. “HP-ku rusak, makanya tidak bisa komunikasi akhirnya dia kirim uang untuk beli Hp,” ujar Nisa.

Dalam rekaman suara yang viral di media sosial TikTok itu, Nisa membenarkan bahwa Ali kerap mengirim uang bulanan kepadanya. “Untuk uang bulanan memang dia kirim, tapi saya belikan kuota untuk komunikasi dengan dia (Ali),” ucap Nisa.

Selain itu, dia mengaku, keluarganya akan mengganti uang Rp 9.500.860 yang diberikan oleh Ali menjadi Rp 10 juta, tetapi pria asal India itu menolaknya. ”

Mau saya kembalikan Rp 10 Juta tapi dia tolak bahkan sempat dia lempar,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan bahwa Ali selalu mengancam akan mengakhiri hidupnya jika pesannya tidak dibalas oleh Nisa.

“Selalu mengancam mau bunuh diri kalau saya tidak balas chatnya bilang mau bunuh diri, iris-iris tangannya,” terangnya.

Bahkan, dia menambahkan, Ali pun pernah memintanya untuk kabur dari rumah dan ikut dengan pria tersebut.

“Ali yang suruh kabur dari rumah, makanya kirim uang supaya saya ikut sama dia,” tandasnya.

Alasan Keluarga Tolak Lamaran

Keluarga Nisa menolak lamaran Asib Ali Bhore karena wanita 25 tahun tersebut sudah dilamar oleh pria lain.

Nisa menjelaskan, sejak awal Asib Ali Bhore sudah berjanji akan segera datang ke Indonesia, namun janjinya tak kunjung ditepati.

“Dia yang salah, dari awal kenal sudah janji mau lamar, tapi tidak pernah datang.”

“Ummiku (ibuku) capek menunggu, karena dia selalu janji bulan depan, bulan depan,” paparnya.

Karena Asib Ali Bhore tak kunjung datang ke rumah, pihak keluarga menerima lamaran dari pria lain.

“Makanya ummiku terima lamaran laki-laki, takutnya saya jadi perawan tua,” sambungnya.

Mediasi turut melibatkan aparat desa, Kesbangpol Wajo, dan keluarga Syarifah Herunnisa.

“Dan saya panggil keluarganya, apa betul perempuan ini sudah dilamar, dijawab iya oleh keluarganya. Orang tuanya sendiri yang melamar dari Palu,” sebut Kasat Intel Polres Wajo AKP Amdia.

Kasat Intel Polres Wajo AKP Amdia menambahkan, tanggal pernikahan Syarifah Herunnisa dengan imam masjid itu belum dijadwalkan.

Namun, akan dilangsungkan setelah lebaran Idul Fitri.

“Nikahannya setelah lebaran, sekalian penentuan tanggal. Uang panainya Rp 50 juta, calonnya merupakan imam masjid,” terang dia.

Ali akhirnya mengikhlaskan kekasihnya Syarifah Herunnisa menikah dengan pria pilihan orang tuanya.

Asib pun langsung pulang ke India.

“Orang India itu ikhlaskan saja semua. Dia sampaikan juga semoga bahagia,” kata AKP Amdia.

Terungkap, Asib dan Syarifah Herunnisa sudah setahun lebih pacaran setelah berkenalan melalui media sosial.

“Iya, perempuan akui sudah pacaran selama 1 tahun setengah. Keduanya berkomunikasi melalui WhatsApp,” ujar Kasat Intel Polres Wajo AKP Amdia, Minggu (19/2/2023).

Amdia mengatakan, selama berpacaran orang India itu pernah mengirim uang ke gadis Wajo.

Kedatangan orang India ke Indonesia juga atas permintaan Syarifah Herunnisa.

“Selama pacaran sudah dikirim uang sebanyak Rp 9 juta. Perempuan sendiri juga yang minta orang India itu untuk datang ke Indonesia,” sebutnya.

Amdia menambahkan, Syarifah Herunnisa sudah sempat mengenalkan Asib ke orang tuanya. Tapi orang tua Syarifah Herunnisa menolak.

SK sebenarnya sempat datang ke Makassar dan menunggu kedatangan Asib.

Namun pria India itu ternyata butuh waktu lebih lama untuk mengurus sejumlah dokumen.

“Sekitar 1 bulan lalu mereka janjian ketemu di Bandara Sultan Hasanuddin. Tapi orang India ini belum datang juga,” jelasnya.

Seorang warga sekitar yang melihat langsung lamaran Asib Ali Bhore ditolak merasa kasihan dan berusaha menghibur dengan menjodohkan dengan anaknya.

“Semua orang yang menyaksikan video viralnya tentu ada rasa iba, apalagi kita yang melihat langsung.”

“Saya mau kasi jodoh dengan anakku tapi Ali tidak mau,” terang warga Majauleng.

Menurutnya sikap tanggung jawab Asib Ali Bhore sebagai laki-laki patut diapresiasi. (*)

Komentar