JAKARTA, PalembangSatu – Berbagai istilah yang disebut calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada acara debat cawapres Jumat malam kemarin terus menuai sorotan dari banyak kalangan termasuk para akademisi. Salah satunya adalah soal hilirisasi digital.
Praktisi IT asal Indonesia yang saat ini menjabat Head of Analytic, Platform & Regional Business di Grab Singapura, Ainun Najib, mengaku belum paham apa “hilirisasi digital” yang dimaksud oleh cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto tersebut. Menurutnya, lebih masuk akal istilah “huluisasi digital” tapi tidak realistis.
“Kalau ‘huluisasi digital’ masuk akal, tapi sangat tidak tergapai. China aja belum mampu, karena hulunya digital itu industri semiconductor yang dimonopoli oleh Belanda sebagai satu-satunya yang bisa bikin mesin pabriknya + Taiwan yang bisa bikin pabriknya,” jelasnya di akun media sosial X-nya, @ainunnajib dikutip KBA News, Minggu, 24 Desember 2023.
Pernyataan lebih keras disampaikan pakar IT Indonesia lainnya yang juga menetap di Singapura, Sulfikar Amin. Akademisi dari Nanyang Technological University, Singapura, ini menyebut hilirisasi digital merupakan istilah buatan Gibran sendiri.
“Di dunia ini yang namanya hilirisasi digital itu tidak ada. Saya seorang akademisi dan saya belajar tentang teknologi, yang namanya hilirsasi digital itu buatannya Gibran aja itu. Enggak ada yang namanya hilirsasi digital. Yang ada itu adalah digitalisasi,” tegas Sulfikar dalam sebuah video singkat yang viral di media sosial.
Gibran menyinggung soal hilirisasi digital saat menyampaikan tekadnya kalau terpilih pada pilpres 2014 nanti bahwa pemerintah harus mampu mengubah future challenges menjadi future opportunity. Selain itu, Indonesia juga harus punya future talents yang dilengkapi dengan future skills.
“Untuk itu hilirisasi digital akan kami genjot. Kita akan siapkan anak-anak muda ahli artificial intelligence, anak-anak muda ahli blockchain, anak-anak muda ahli robotik, ahli perbankan syariah, anak-anak muda ahli kripto,” kata Gibran dalam debat tersebut.
Hilirisasi sendiri merupakan kata yang kerap disampaikan Presiden Jokowi. Menurut KBBI Kemdikbud, hilirisasi atau penghiliran adalah proses, cara, perbuatan untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai.
Sementara yang dimaksud dengan digitalisasi menurut sumber yang sama adalah proses pemberian atau pemakaian sistem digital. (*)
Komentar