Lahir Tahun 1904, Sempat Dapat Jadwal Tunggu Naik Haji sampai Tahun 2046

PAMEKASAN-JATIM, PalembangSatu – Mbah Harun asal Pamekasan Madura menjadi jemaah tertua se-Indonesia untuk keberangkatan tahun ini. Dengan bermodal keyakinan, tahun 2017 pria kelahiran 1904 ini menjual tanahnya untuk daftar haji.

Awalnya Mbah Harun mendapat jadwal tunggu sampai tahun 2046. Beruntung, ia masuk kuota prioritas lansia dan bisa berangkat tahun ini.

Meski sudah berusia 119 tahun, secara fisik Mbah Harun masih bugar dan siap untuk berangkat ke Tanah Suci. Selain salat, mengaji, dan sesekali ke sawah, Mbah Harun mulai berlatih fisik dengan berjalan keliling rumahnya.

Sosok Kakek Harun Jemaah Haji Tertua se-Indonesia Asal Pamekasan, Jual Ayam Dibayar Uang Palsu

Sosok Kakek Harun Jemaah Haji Tertua se-Indonesia Asal Pamekasan, Jual Ayam Dibayar Uang Palsu

Kakek Harun, jemaah haji tertua se-Indonesia asal Pamekasan saat ditemui di kediamannya. (foto/tribunnews)

Β 

Inilah sosok jemaah haji tertua di Indonesia yang bernama Harun.

Harun berasal dari Pamekasan, Madura.

Usianya kini sudah mencapai 119 tahun.

Harun, warga Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura jadi jemaah haji lanjut usia (lansia) tertua se-Indonesia tahun 2023 ini.

Saat ditemui di kediamannya, Harun tampak masih sehat.

Di rumah itu, kakek Harun tinggal dengan anak bungsunya.

Ia dikaruniai 7 anak setelah lima kali menikah.

Saat ini, kakek Harun mempunyai 28 cucu yang tinggal kampung berbeda.

Di kampungnya, kakek Harun berstatus kakek duda setelah istrinya yang kelima meninggal bulan Mei 2022 lalu.

Pendengaran kakek kelahiran 1904 ini sedikit terganggu.

Namun penglihatannya masih jelas.

Aktivitas keseharian yang dilakukan Kakek Harun layaknya orang biasa.

Makan sendiri, mandi sendiri, dan ganti pakaian sendiri.

Bahkan, pada bulan puasa kemarin, kakek Harun sempat berdagang ayam kampung ke sejumlah pasar di Pamekasan dan Sampang memakai sepeda onthel kesayangannya.

Saat melakukan aktivitas berdagang ayam kampung itu, Ia mengaku sering ditipu pembeli yang membayar dengan uang palsu.

Padahal, uang hasil menjual ayam tersebut ia niatkan ditabung untuk keperluan biaya berangkat haji.

β€œBiasanya berangkat jualan pukul 6 pagi, dan pulang pukul 12 siang. Jual ayam kampung di Pasar Madulang, Omben, Sampang, Pasar Panaguan, Proppo, dan Pasar Badung Pamekasan,” cerita kakek Harun dengan suara terbata-bata, Rabu (10/5/2023) siang.

Selain itu, keseharian Harun di rumahnya dikenal sebagai kakek yang taat ibadah.

Setiap malam, kakek Harun tak pernah absen mengaji di surau bambu yang berada di depan rumahnya.

Di surau berukuran 5 x 4 meter itu pula tempat kakek Harun tidur.

Urusan salat lima waktu, Kakek Harun masih kuat ibadah layaknya orang biasa.

Kakek 5 bersaudara ini menceritakan, tahun 2017 lalu, menjual tanahnya Rp 80 juta untuk mendaftar haji.

Di tahun itu, kakek Harun membayar uang muka Rp 29 juta melalui biro penyelenggara haji dan umroh Assyarifain yang tak jauh dari desanya.

Lalu tanggal 29 Januari 2018, berkat hasil menabung dari penjualan ayam kampung, kakek Harun kembali menyetor uang sebesar Rp 8 juta.

Untuk melunasi kekurangan biaya pendaftaran haji ke biro itu, kakek Harun harus merelakan menjual dua sapi betina kesayangannya yang dipelihara selama 2 tahun setelah mendapat kabar masuk kuota keberangkatan haji tahun 2023 ini.

Masing – masing sapinya laku dengan harga berbeda, sapi betina yang besar laku Rp 10 juta dan sapi betina yang kecil laku Rp 7.5 juta.

Berkat penjualan sapi peliharaannya tersebut, kakek Harun pada 29 Maret 2013 membayar kekurangan biaya pendaftaran hajinya sebesar Rp 13 juta.

Setelah itu, pada 10 April 2023, kakek Harun langsung melunasi sepenuhnya dengan kekurangan biaya pelunasan senilai Rp 10 juta.

β€œBulan puasa kemarin dua sapi saya yang dijual untuk melunasi kekurangan biaya berangkat haji itu,” ujar kakek Harun.

Kakek Harun tak menyangka bisa menunaikan rukun Islam yang ke-5 tahun ini.

Padahal dirinya mendapat jadwal tunggu keberangkatan haji tahun 2046.

Menurut kakek Harun, doanya selama ini diijabah oleh yang maha kuasa.

Ia bersyukur dan senang bisa berdoa langsung di tanah suci Makkah tahun ini.

Kakek Harun berniat akan mendoakan nabi Muhammad SAW beserta keluarganya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Makkah.

β€œSaya juga akan berdoa memohon keberkahan hidup, panjang umur, dan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dunia akhirat,” ucap kakek Harun dengan mata berkaca-kaca.

(**)