Hastag.net – Ketegangan antara Cina dan India di perbatasan Lembah Galwan akhir-akhir ini terus meningkat. Pemerintah India kemarin telah mengerahkan pasukan militernya ke Line of Control (LAC) di Ladakh Timur dekat perbatasan antara India dan Cina, Lembah Galwan. Tidak tanggung-tanggung, 12000 tentara dari berbagai unit di divisi infantri Leh telah dipindahkan untuk menduduki daerah siaga operasional untuk menghadapi pasukan Cina di perbatasan Lembah Galwan.
Menurut Times of India, pengerahan pasukan Batalion Infantri Angkatan Darat India itu dilakukan setelah terjadinya pertempuran kecil antara militer Cina dan India di lokasi pembangunan infrastruktur Cina di perbatasan Lembah Galwan sebulan terakhir ini. Terlebih lagi, laporan militer India menyatakan, bahwa militer Cina saat ini telah mendirikan puluhan tenda atau barak di sekitar perbatasan untuk menghantui pasukan militer India di sekitar LAC.
“Bala bantuan telah digeser untuk memastikan bahwa mereka dapat menggantikan “di lokasi belakang, pasukan yang teraklimatisasi bergerak maju ke lokasi konfrontasi dengan Tentara Pembebasan Peoples,” dalam laporan TOI yang dikutip Viva Militer, Senin, 25 Mei 2020.
Dilansir dari laman Sputnik, Beijing saat ini telah mendirikan sekitar 80 barak sementara dan memarkir kendaraan berat mereka di sekitar perbatasan. Hal itu dilakukan karena pemerintah Tiongkok menganggap bahwa pertahanan India telah menghalangi patroli normal dan operasi pasukan perbatasan Tiongkok.
Kementerian Luar Negeri India sempat membantah anggapan Tiongkok itu, dia justru menuduh bahwa militer Cina yang menggangu perbatasan dan menghalangi patroli militer India di sepanjang Line of Control (LAC) di Lembah Galwan.
Tidak hanya itu, Panglima Angkatan Darat India, MM Naravane pada hari Sabtu kemarin, 23 Mei 2020 juga sempat mendatangi pangkalan militer India di Ladakh secara langsung untuk merespon ketegangan yang terjadi di perbatasan Lembah Galwan.
Melihat ketegangan antar kedua negara ini, tampaknya perang antara Cina dan India tinggal menunggu waktu saja. Karena ketegangan atau pertempuran kecil sporadis sudah terjadi sekitar sebulan lalu, dan pertempuran sporadis itu tidak hanya terjadi di satu titik lokasi saja, melainkan di sejumlah titik di perbatasan, yaitu di tepi Danau Pangong, Demhock, dan Lembah Galwan di Ladakh. Indikasi peperangan besar antar dua negara itu akan terjadi dalam waktu dekat ini juga dapat dilihat dari terjadinya “deadlock” pembicaraan antara para Komandan pasukan India dan Cina dalam mengurangi situasi di Lembah Galwan selama ini. Sejauh ini, pimpinan militer Cina dan India sudah dua kali melakukan pembicaraan untuk mengatasi ketegangan di Lembah Galwan. Namun, upaya itu masih belum dapat terselesaikan, dan militer dari dua negara itu masih terus bersitegang di sepanjang perbatasan Lembah Galwan itu. [viva]
Komentar