Doa yang Mengguncang Langit Keempat



Diceritakan bahwa Abu Ma ‘liq adalah seorang pedagang yang berniaga dengan hartanya. Dia adalah seorang yang ahli ibadah dan wara‘. Suatu saat ia keluar berdagang kemudian bertemu seorang perampok bertopeng dan membawa senjata.


“Letakkan barang-barangmu, sebab aku akan membunuhmu!” perintah si perampok.

“Ambilah hartaku!,” jawabnya.

“Aku hanya menghendaki darahmu,” lanjut si perampok.

“Beri kesempatan aku untuk shalat,” pintanya.

Si perampok pun berkata, “Shalatlah seperlumu.”

Lalu ia pun berwudhu dan shalat.

Dalam sujud terakhir pada rekaat keempat, ia berdoa:

يَا وَدُوْدَ يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدُ يَا فَعَّالاَ لِّمَا يُرِيْدُ أَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ الَّتِيْ لاَ تُرَامُ وَبِمُلْكِكَ الَّذِيْ لاَ يُضَامُ وَبِنُوْرِكَ الَّذِيْ مَلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ أَنْ تَكْفِيْنِيْ شَرَّ هَذَا اللِّصَّ ياَ مُغِيْثُ أَغِثْنِيْ

“Wahai Zat Yang dicintai, wahai Pemilik Arsy yang Maha Terpuji, wahai Yang Mahakuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, aku memohon-Mu dengan kemuliaan-Mu yang tak tertandingi, dengan kekuasaan-Mu yang takkan dizalimi, dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi  rukun-rukun Arsy-Mu, agar Engkau menyelamatkanku dari kejahatan perampok ini. Wahai Yang Maha Memberi pertolongan, tolonglah aku!”

Ia membacanya tiga kali.

Tiba-tiba muncul penunggang kuda dari sampingnya dengan membawa tombak pendek yang ditenteng di antara kedua telinga kuda, lalu ia menikam si perampok dan membunuhnya. Ia kemudian mendekati Abu Ma‘liq.

“Siapa engkau wahai orang yang Allah telah menolongku dengan perantaanmu?” tanya Abu Ma‘liq.
Orang itu menjawab, “Aku adalah salah satu malaikat dari malaikat-malaikat langit keempat. Ketika engkau berdoa dengan doa pertama, aku mendengar suara gemuruh pintu-pintu langit—yakni terbuka untuk menyambut doamu. Ketika engkau berdoa dengan doa kedua, aku mendengar suara gaduh penduduk langit—yakni mereka mengamini doamu. Ketika engkau berdoa dengan doa ketiga, ada yang berkata, ’Ini doa orang yang sedang dalam kesulitan.’ Lalu, aku pun memohon kepada Allah agar memberi kuasa kepadaku untuk membunuh si perampok’.”

Al-Hasan berkata, “Siapa yang berwudhu kemudian shalat empat rekaat dan berdoa dengan doa di atas, maka Allah akan mengabulkan doa tersebut, baik ia sedang dalam kesulitan maupun tidak dalam kesulitan.” (Al-Ishâbah (IV), Al-Jawâbul Kâfi)

Diambil dari  Ittaqi Da’watal Mazhlûmi karya Sa‘ad bin Sa‘id Al-Hajri